JEJAK DIGITAL.CO.ID-Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara (Sulut), KH Abdul Wahab Abdul Gafur LC mengapresiasi langkah Calon Anggota Legislatif (Caleg) Sulut Dapil Manado dari partai NasDem, Hj Soeprapti Mohadjumangin yang membuka toko daging halal di samping Masjid Raya Ahmad Yani Kota Manado, Selasa (28/2/2023).
“Syukur ada pengusaha yang peduli mengadakan daging sapi, ayam, bebek dan juga insyaallah kambing untuk dijamin kehalalannya,” ujar Gafur.
Untuk menjamin kehalalannya, kata dia yaitu dipotong menurut syariat agama Islam dan ini sudah diterapkan di toko ini.
Sehingga kata dia, tidak ada lagi keragu-raguan didalam mengkonsumsi hal-hal jauh dari pada yang haram.
“Sebab memang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya supaya kita mengkonsumsi hal-hal yang halal sesuai dengan firman Allah,” jelasnya.
Ketua MUI juga mendoakan rencana dan cita-cita Hj Soeprapti Mohadjumangin yang akan bertarung dalam ajang Pilcaleg pada tahun 2024 mendatang.
Dirinya berharap ke depan nantinya ada keseimbangan di gedung DPR dengan duduknya para kader muslim.
“Termasuk ibu yang maju dari partai NasDem, dan itu baik sekali bisa berjuang untuk mendapatkan kursi di sana. Ya tentu kita sebagai seorang muslim juga akan mendukung,” tegasnya.
Kata dia lagi, sebagai seorang muslim dirinya tentu saja akan mensupport Hj Soeprapti Mohadjumangin yang mewakili kader muslim.
“Yang sekarang ini DPR (DPRD Sulut) itu tidak ada yang sosok perempuan dari berbagai partai. Mudah-mudahan di Pemilu 2024 ini dalam tanda kutip di DPR provinsi ada kader muslimah yang akan sukses dalam berpolitik memajukan ekonomi di Sulawesi Utara,” harapnya.
Sementara itu pengusaha property yang bernama lengkap Hj Soeprapti Mohadjumangin SSos mengatakan, dirinya memilih membuka toko daging halal di masjid ini karena Masjid Ahmad Yani sebagai pusat masjid terbesar di Sulawesi Utara.
“Saya melihat marketnya pasti baik disini, kita sudah mempersiapkan dua bangunan memang hanya khusus untuk menjual daging halal. Jadi tidak bercampur dengan penjualan-penjualan yang lain. Tapi benar-benar hanya menjual daging. Kita akan buat semacam supermarket,” jelas pengusaha low profile ini.
Selain itu dirinya juga akan mendukung program pariwisata di Sulut tentunya dengan menghadirkan menu ciri khas orang Minahasa dengan menggunakan bumbu dan daging halal.
“Misalnya pangi cakalang, bebek bumbu rw, sapi bumbu paniki, tapi daging itu benar-benar halal. Sehingga tamu yang datang tidak akan ragu-ragu untuk makan. Kalau boleh kita buat restoran yang menyajikan makanan selera Minahasa seratus persen halal. Supaya secara nilai jualnya untuk pariwisata itu bisa menunjang untuk pariwisata khususnya UMKM,” tandasnya. (lix)