JD_SULUT-Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Taman Nasional (TN) Bunaken di Sulawesi Utara (Sulut), sangat mendukung dan siap bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Manado melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dalam pengembangan Pasar Tematik di Bahowo, Kelurahan Tongkaina, Kecamatan Bunaken Darat.
Salah satu kerjasama yang dimaksud adalah pembangunan dermaga atau pelabuhan penyeberangan kecil antar pulau Bunaken, menarik kunjungan wisatawan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Namun diharapkan kerjasama tersebut memiliki landasan dan payung hukum yang jelas sehingga tidak bertentangan dengan peraturan yang ada.
Apalagi TN Bunaken ada di dalam area pengembangan kepariwisataan untuk Pasar Tematik, karena pelabuhan penyeberangan ada di zona APL atau disebut wilayah mangrove.
“Kita akan mendukung Pemkot dengan hal itu, kita payungi lah. Kalau payung itu ada, peraturan itu ada, kenapa enggak, gitu. Toh kuncinya itu mendukung pariwisata dan itu juga mendukung pemberdayaan masyarakat sekitar,” jelas Kepala Balai TN Bunaken, Joko Iswanto kepada Jejakdigital.co.id, Rabu (11/1/2023) di kantornya yang terletak di Kelurahan Bailang.
Kata pria yang akrab dengan insan pers ini, adanya regulasi sangat penting untuk kolaborasi nanti.
“Dari Kementerian LHK itu jelas beberapa kali dalam rapat-rapat dengan ibu menteri menyampaikan, kalau untuk pengembangan wisata dan untuk pemberdayaan masyarakat sekitar kenapa enggak kita berkolaborasi. Asalkan semua kegiatan itu harus dipayungi, jelas aturannya, ada peran Pemkot Dispar itu apa, Perdagangan apa dan kita apa peranannya. Itu yang kita inginkan,” jelasnya lagi.
Lanjut pria yang bergelar S2 Hukum ini berharap kepada Pemkot Manado untuk membuat acara pertemuan seperti FGD dan mengundang semua pihak terkait untuk duduk bersama-sama berembuk.
Pada intinya, dipertegas lagi yang penting semua sesuai dengan regulasi yang ada dan kalau memang belum ada regulasinya pihaknya akan minta ke Jakarta.
“Jadi apapun yang dilakukan di lapangan semua sudah sepengetahuan Jakarta (pusat) dan ada aturan mainnya, kita harapkan semua seperti itu. Kita harapkan masyarakat juga dilibatkan,” tegasnya.
Disisi lain dirinya sangat mendukung adanya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat setempat yang mendapatkan jatah untuk menempati tenant-tenant yang telah disediakan oleh Disperindag Kota Manado.
Salah satunya mampu menciptakan produk berkualitas seperti keripik pisang, keripik ubi, kerajinan tangan dan lain sebagainya yang menjadi ciri khas Kota Manado.
“Jika Sumber daya manusia ini dikelola dengan sebaik mungkin. Ini bisa menarik kunjungan wisatawan Lokal dan maupun wisatawan mancanegara sebagai bekal hadiah dalam ciri khas bahasa pariwisata sebagai ole-ole ketika mereka pulang dan berada di negara atau daerah asal mereka tinggal,” harapnya.
Lanjutnya, dari data yang ada di Peta atau dena di Balai Taman Laut Bunaken kami mempunyai luas wilayah sekitar 73 hektar wilayah konservatif.
“Pengembangan eko wisata di destinasi pariwisata prioritas. Saya harapkan dengan adanya aksi kolaborasi daerah bersama Pemkot Manado ini bisa ada sinergi terutama dalam pengelolaan Pasar Tematik di destinasi wisata bahari dan perhutanan sosial,” ungkap Iswanto yang juga pernah bertugas di Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. (lix)