Tak Ada Kalimat Pilih Kasih, Semua Pembangunan Jalan di Sulut Sangat Diperhatikan oleh BPJN, Termasuk di Kepulauan Sangihe

oleh -47 Dilihat

JD_NASIONAL-Tak ada namanya kalimat pilih kasih, semua pembangunan jalan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) termasuk kabupaten terluar sangat teramat diperhatikan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulut.

Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio

Sebagaimana yang disampaikan oleh Kepala BPJN Sulut, Hendro Satrio bahwa saat ini pihaknya sedang konsentrasi menangani jalan yang sudah aus dan titik-titik longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe.

“Tahun ini 22 miliar alokasi anggaran di Sangihe untuk penanganan longsoran serta jalan yang sudah aus,” jelas Mas Hendro sapaan akrabnya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Senin (17/10/2022).

Kata dia, memang kondisi jalan nasional di Sangihe sebagian besar berada di wilayah pegunungan, sehingga longsoran menjadi masalah yang sering terjadi.

Meski demikian, dia memastikan semua pekerjaan baik penanganan jalan dan longsoran akan ditangani dengan baik sebagaimana yang diharapkan Bupati terutama masyarakat setempat.

“Sangihe sendiri kondisi jalan udah bagus, hanya ketika musim hujan, sering terjadi longsoran dan tidak hanya tanah yang menimbun jalan, ada material batu juga pohon. Ini masalah sering terjadi,” tambahnya.

Bebernya lagi, tahun depan pihaknya kembali mengalokasi anggaran untuk penanganan longsoran dan pengaspalan jalan yang sudah aus.

“Tahun depan anggaran bahkan 35 miliar untuk penanganan longsoran dan pengaspalan,” bebernya.

Dihari yang sama di Kantor BPJN Sulut Plt Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, dr. Rinny Tamuntuan mengatakan, kehadirannya di kantor ini terkait dengan beberapa permasalahan jalan di Sangihe yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dalam hal ini BPJN Sulut.

“Sudah ada beberapa yang dalam keadaan darurat karena terjadi abrasi pantai, sehingga ada beberapa jalan yang sudah harus tentunya dilakukan pembuatan,” ujarnya.

Terpisah, Kornelius Tahendung warga Tabukan mengapresiasi apa yang dilakukan oleh balai jalan Sulut.

Sebab menurut dia, bencana alam yang pernah terjadi di Sangihe menyebabkan beberapa titik jalan tertimbun longsor dan perlu penanganan sisa-sisa material.

“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah melalui balai jalan. Membuktikan hadir dalam pembangunan di Kabupaten yang berbatas langsung dengan negara lain,” tandas Kornelius. (lix)

Editor/Penulis : Felix Tendeken

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.